Contoh Limbah B3 Dari Industri

Contoh Limbah B3 Dari Industri

Simbol Bahaya Lain Berupa Gas

Selain itu, simbol Bahaya Lain Berupa Gas menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat mengeluarkan gas berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Memiliki Sifat Iritasi

Umumnya, limbah B3 memiliki sifat iritasi. Limbah ini akan memicu sensitisasi di kulit, iritasi pernapasan, peradangan dan lainnya. Bahkan, jika dihirup akan menyebabkan mengantuk dan pusing.

Banyaknya contoh limbah B3 membuat kita harus waspada. Selain itu, industri yang menghasilkan limbah ini juga harus memiliki pengetahuan mengenai pengolahannya.

Mutu Internasional merupakan jasa inspeksi, pengujian hingga sertifikasi yang dapat dijadikan sebagai pilihan.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Limbah saat ini menjadi suatu permasalahan yang terjadi pada fenomena antara masyakarat umum dan pemilik usaha seperti pabrik...

14 Maret 2022 | Konten ini diproduksi oleh A2K4

Limbah saat ini menjadi suatu permasalahan yang terjadi pada fenomena antara masyakarat umum dan pemilik usaha seperti pabrik. Permasalahan ini muncul tentunya akibat dari penanganan limbah B3 industri yang tidak baik, sehingga berdampak terhadap ekosistem lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat, berikut ulasan tentang apa itu limbah B3 industri serta bagaimana cara menanganinya.

"Tentang Limbah B3 Industri dan Contohnya" Limbah B3 industri merupakan suatu buangan sisa yang dihasilkan dari sebuah proses industri secara besar-besar seperti pabrik, ataupun yang bersifat rumah tangga. Jika dilihat dari kandungan kimia limbah B3 industri tentunya akan sangat berbahaya untuk lingkungan hingga kesehatan yang berdampak negatif.

Hal ini disebabkan karena limbah B3 mempunyai karakter yang bersifat beracun, mudah terbakar, mempunyai kandungan korosif dan sebagian bisa meledak. Limbah B3 industri bisa dilihat dari beberapa contoh. Berikut contoh limbah B3 industri yang wajib untuk kamu ketahui.

1. Limbah Logam berat yang ada di perairan. Salah satu cara sebuah pabrik membuang limbahnya yaitu dengan mengalirkan ke air yang nantinya bermuara ke laut. Hal ini tentunya tidak dibenarkan karena dapat merusak ekosistem ikan, serta bagi manusia yang memakan ikan yang sudah terkandung senyawa tidak baik pada ikan tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan manusia juga.

Contoh logam berat seperti barang-barang yang terbuat dari tembaga, tembaga sendiri mempunyai kandungan senyawa yaitu sulfida. Pabrik-pabrik menggunakan senyawa tersebut untuk memproduksi barang seperti gelas, peralatan yang mengandung listrik dan lain-lain. Tembaga yang sudah tercampur air nantinya akan membentuk suatu partikel yang merusak ekosistem air.

2. Limbah deterjen dan pupuk kimia, Masih banyak pabrik yang membuang limbah B3 industri seperti deterjen dan sisa buangan pupuk secara sembarangan, padahal ini juga merupakan suatu hal yang mengganggu kesehatan.

Dampak terkecil dari limbah deterjen dan pupuk yaitu dapat membuat kulit mengalami iritasi, mulai dari gatal, panas hingga merusak jaringan kulit. Hal ini disebabkan limbah deterjen dan pupuk mempunyai PH yang tergolong cukup tinggi.

Selain itu, untuk sumber air yang sudah terkontaminasi dengan limbah deterjen dan pupuk tentunya bisa berdampak buruk dalam jangka waktu yang panjang pada kesehatan manusia serta berpotensi menyebabkan penyakit kanker karsinogenik pada tubuh.

3. Limbah gas, Limbah gas merupakan salah satu limbah B3 industri yang menjadi fenomena yang berdampak buruk untuk alam. Hal ini dikarenakan gas buangan dari limbah industri merupakan gas yang kotor dan tergolong bisa menyebabkan polusi serta penyakit pada manusia. Limbah ini menyebabkan oksigen menjadi menipis, serta berdampak pada pemanasan global akibat adanya penipisan lapisan ozon.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, menjelaskan apa itu limbah dan apa yang dimaksud dengan limbah B3.

Limbah sendiri adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Sementara Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Jadi, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

Lantas, apa saja limbah B3 itu? Berikut beberapa contoh dan juga dampak buruknya bagi lingkungan maupun manusia!

Raksa adalah terjemahan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Latin “hydrargyrum” atau biasa disimbolkan dengan (Hg). Terjemahan ke Bahasa Inggrisnya adalah mercury, yang berarti mudah menguap. Walaupun terjemahan  hydrargyrum ke Bahasa Indonesia adalah raksa, tetapi di kalangan peneliti dan masyarakat unsur hydragyrum lebih terkenal dengan nama merkuri.

Raksa adalah unsur kimia yang memiliki nomor atom 80, berat atom 200,61 dan jari-jari atom 1,48 A0. Warna raksa tergantung dengan bentuk fasanya. Fasa cair berwarna putih perak, sedangkan fasa padat berwarna abu-abu.

Mengapa air raksa berbahaya? Sebab air raksa biasanya masuk ke dalam tubuh manusia lewat pencernaan, baik melalui ikan maupun air itu sendiri. Air raksa (Hg) dalam bentuk logam sebagian besar dapat disekresikan, sisanya akan menumpuk pada ginjal dan sistem saraf yang suatu saat akan mengganggu bila akumulasinya makin banyak.

Apabila Hg ini terisap dari udara akan berdampak akut atau dapat terakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan bronkitis sampai rusaknya paru-paru. Keracunan Hg tingkat awal penderita akan merasa mulutnya kebal, sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah, dan sering sakit kepala.

Baca juga: 8 Jenis Polutan Berbahaya bagi Kesehatan Manusia, Debu juga Termasuk Loh!

Kromium adalah jenis logam berat yang esensial bagi tubuh. Kromium sejatinya dibutuhkan tubuh untuk metabolism hormone insulin dan pengaturan kadar gula darah. Namun, dapat bersifat toksik dalam jumlah yang sangat tinggi.

Selain bersifat toksik, kromium juga bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Masuknya logam Cr ke dalam strata lingkungan salah satunya adalah akibat adanya sisa kegiatan atau limbah perindustrian.

Nah, kromium merupakan salah satu limbah industri yang dapat berpotensi menjadi pencemar dari industri electroplating. Sungai yang tercemar logam berat kromium jika dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih untuk mandi, cuci, dan kakus dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab, jika terjadi kontak langsung antara kulit dan mata dapat mengakibatkan adanya keluhan kesehatan berupa dermatitis dan borok.

Limbah kimia logam berat cadmium (Cd), adalah elemen toksik yang dapat berpengaruh pada sistem ekologi perairan sebab dikuatirkan limbah tersebut mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), yang dapat mengancam keseimbangan ekologi dan kelangsungan hidup yang berlangsung di sekitar perairan laut tersebut.

Logam berat cadmium dapat berasal dari limbah industri. Apabila ia masuk ke dalam tubuh organisme dapat terakumulasi dalam tubuh sebagai racun serta sebagai penghalang kerja enzim dalam proses metabolisme.

Perlu diketahui, logam berat yang masuk ke tubuh hewan umumnya tidak dikeluarkan lagi sehingga cenderung menumpuk di dalam tubuhnya.

Padahal, apabila kandungan cd telah terkontaminasi dengan organisasi perairan, maka melalui rantai makanan akan mengganggu kehidupan manusia. Pengaruh racun yang ditimbulkan oleh Cd sangat buruk, penderita bisa mengalami tekanan darah tinggi.

Kita mengenal pestisida sebagai bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik insekta, jamur, maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian.  Pestisida juga digunakan di rumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa, dan berbagai serangga pengganggu lainnya.

Pertanyaannya adalah, apakah pestisida merupakan limbah yang berbahaya? Asalkan digunakan dengan tepat guna, pestisida tentu akan berfungsi sebagaimana fungsinya.

Sayangnya, penggunaan pestisida terus menerus dan dalam jumlah yang berlebihan bukannya efektif membasmi hama, tetapi juga mencemari lingkungan air, udara, maupun tanah. Pestisida mengandung racun yang bisa mengganggu susunan saraf dan larut dalam lemak.

Hal tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan karena bahan kimia dalam pestisida dapat menyebabkan kanker, alergi, dan merusak susunan saraf.

Timbal (Pb) termasuk ke dalam kelompok logam yang beracun dan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Limbah Timbal dapat masuk ke badan perairan secara alamiah yakni dengan pengkristalan timbal di udara dengan bantuan air.

Penggunaan Pb dalam skala yang besar dapat mengakibatkan polusi baik di daratan maupun perairan. Logam Pb yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak dari aktivitas manusia dapat membentuk air buangan atau limbah dan selanjutnya akan mengalami pengendapan yang dikenal dengan istilah sedimen.

Padahal, tingginya kandungan timbal dalam sedimen akan menyebabkan biota air tercemar seperti ikan, udang, dan kerang, di mana biota tersebut hidup di dasar sungai dan apabila dikonsumsi dapat berbahaya bagi kesehatan.

Adanya logam berat di perairan juga sangat berbahaya secara tidak langsung memengaruhi kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yang sulit degradasi, sehingga terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit dihilangkan.

Limbah tembaga adalah salah satu limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999 disebutkan bahwa limbah B3 adalah sisa suatu usaha yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya tinggi dapat mencemarkan lingkungan hidup.

Logam berat tembaga atau Cu sendiri sebenarnya digolongkan ke dalam logam berat esensial. Artinya, meskipun Cu merupakan logam berat beracun, tetapi unsur ini sangat dibutuhkan tubuh meski dalam jumlah yang sedikit.

Toksisitas yang dimiliki oleh Cu baru akan bekerja dan memperlihatkan pengaruhnya bila logam ini telah masuk ke dalam tubuh organisme dalam jumlah besar atau melebihi nilai organisme terkait.

Baca juga: Clean Development Mechanism (CDM): Upaya Pengurangan Emisi Global dan Peran Indonesia di Dalamnya (2022)

Itulah penjelasan mengenai apa itu limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) beserta dengan contoh-contohnya. Mulai sekarang, kita bisa lebih peduli lagi dengan barang-barang maupun produk yang kita konsumsi dan gunakan. Jangan sampai, menimbulkan pencemaran yang merugikan lingkungan serta makhluk hidup lainnya.

Mudah Menyala (ignitable – I)

Limbah B3 bersifat mudah menyala atau limbah B3 dalam bentuk cairan dengan kandungan alkohol kurang dari 24% volume pada titik nyalanya. Limbah B3 juga biasanya tidak lebih dari 140oF (seratus empat puluh derajat Fahrenheit) atau 60oC (enam puluh derajat Celcius) yang kemudian akan menyala jika terjadi kontak langsung dengan percikan api atau berbagai sumber menyala lain dalam tekanan udara 760 mmHg.

Pengujian sifat waste yang mudah menyala untuk limbah bersifat cair dilakukan dengan cara pensky martens closed cup, closed tester, atau berbagai metode lain yang setara dan/atau Limbah yang bukan dalam bentuk cairan pada temperatur dan tekanan standar yaitu 25oC (dua puluh lima derajat Celcius) atau 760 mmHg (tujuh ratus enam puluh millimeters of mercury), selain itu juga mudah menyala saat bergesekan, perubahan kimia dalam penyerapan uap air secara spontan dan jika menyala kemudian tak kunjung padam atau menyebabkan nyala yang terus menerus. Sifat ini sendiri kemudian dapat diketahui secara langsung tanpa harus melalui tahapan-tahapan pengujian yang umumnya dilakukan di laboratorium.

Dari Sumber yang Lain

Jangan salah, limbah beracun serta berbahaya juga dapat berasal dari sumber lain. Umumnya, sumber limbah ini berasal dari hal yang tidak terduga. Contohnya saja seperti produk yang kadaluarsa, tumpahan bahan kimia tertentu, sisa kemasan produk sampai buangan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Masalah lingkungan kini menjadi perhatian dunia termasuk diantaranya pada masalah yang dihasilkan oleh rumah sakit. Limbah yang dihasilkan dari RS sendiri merupakan limbah yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia serta pada makhluk hidup lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan pengawasan dan pengendalian terhadap upaya pengelolaan limbah di rumah sakit. Miliki Buku Ini sekarang. Klik di sini.

Demikian artikel tentang Limbah B3 : Pengertian, Jenis, Sifat, Karakteristik dan Contoh Limbah B3. Semoga bermanfaat!

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai limbah B3 mulai dari contoh limbah b3, pengertian limbah b3, jenis limbah b3, hingga karakteristik limbah b3

Sampah sebagai material sisa yang tidak lagi diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah juga kerap didefinisikan oleh manusia dan dikategorikan berdasarkan kepada  derajat keterpakaiannya.

Pada suatu proses-proses alam sesungguhnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama suatu proses alam berlangsung. Maka pengertian limbah adalah sisa-sisa suatu proses produksi, baik itu dalam skala industri, pertambangan, rumah tangga, dan lain sebagainya.

Bentuk limbah juga dapat dikategorikan dalam beragam jenisnya mulai dari gas dan debu, padat atau cair. Di antara banyak jenis limbah, terdapat limbah yang berbahaya sebab memiliki kandungan racun di dalamnya atau lebih sebagai limbah (B3).

Limbah yang digolongkan dalam kategori ini  mengandung zat yang sifat dan konsentrasinya beracun, yang dapat membahayakan kesehatan manusia, juga mencemarkan serta merusak lingkungan hidup. Limbah B3 sendiri terdapat pada bahan baku yang beracun yang tidak digunakan lagi karena sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, rusak dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.

Termasuk dalam kategori B3 jika sifatnya mudah terbakar, mudah meledak, reaktif, beracun, dapat menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang jika dilakukan pengujian toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Reaktif (reaktivitas)

Umumnya, limbah ini mengandung bahan kimia yang dapat bereaksi dengan bahan lain secara tidak terduga, sehingga menyebabkan ledakan atau pelepasan gas berbahaya.

Dapat mengandung mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan kerusakan lingkungan.

Bersifat merusak dan mengikis bahan yang terkena jika bersentuhan langsung dengan kulit atau bahan lainnya. Bahan kimia yang korosif dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.

Karakteristik utama limbah B3 adalah sifatnya yang beracun. Sifat ini bisa mengakibatkan keracunan jika terpapar dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain itu, limbah beracun juga dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem.

Karakteristik limbah ini membuatnya sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, limbah B3 harus ditangani dengan sangat hati-hati dan diolah dengan cara yang aman agar tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan lingkungan.

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Semua pasti tahu, jika limbah tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan. Sebab, limbah mempunyai senyawa berbahaya yang berdampak negatif bagi makhluk hidup, salah satunya limbah B3.

Limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun adalah jenis limbah yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

Umumnya, jenis limbah ini mengandung zat-zat kimia berbahaya dan beracun yang dapat merusak tanah, air, udara dan mencemari lingkungan.

Limbah ini sangat berbahaya karena mengandung bahan-bahan kimia beracun seperti logam berat, senyawa organik, bahan kimia medis, pestisida, dan zat-zat berbahaya lainnya.

Oleh karena itu, pengelolaan limbah ini sangat penting supaya bisa menghindari dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

Melalui artikel ini, akan memberikan informasi secara detail tentang limbah B3, karakteristik, hingga cara pengelolaannya.

Yuk, simak pembahasannya sampai selesai, ya!

Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, limbah B3 merupakan sisa hasil dari aktivitas atau usaha yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jenis limbah ini dapat berasal dari sektor industri, pariwisata, pelayanan kesehatan, dan juga rumah tangga.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 mengatur tentang bagaimana cara pengelolaan limbah B3, termasuk daftar lengkap limbah dari berbagai sumber seperti limbah dari sumber yang tidak spesifik, sumber yang spesifik, kadaluwarsa, tumpah, tidak memenuhi spesifikasi produk, dan bekas kemasan.

Melalui aturan tersebut, terdapat ketentuan tentang cara penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun yang jelas.

Singkatnya, limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh kegiatan industri. Limbah ini dapat mencakup berbagai jenis bahan kimia, seperti logam berat, pestisida, asam, dan bahan berbahaya lainnya.

Penghasilan limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri sangatlah signifikan, karena aktivitas industri merupakan salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan di seluruh dunia.

Baca Juga: Pengertian Limbah, Karakteristik, Jenis & Cara Daur Ulang

Simbol Berbahaya Bagi Lingkungan

Kemudian, simbol Berbahaya Bagi Lingkungan menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat membahayakan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

Sementara itu, simbol Korosif menunjukkan bahwa limbah tersebut memiliki sifat korosif yang dapat merusak bahan atau permukaan yang bersentuhan dengan limbah tersebut.

Di sisi lain, simbol Beracun menunjukkan bahwa limbah tersebut mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Limbah B3 Sumber Tidak Spesifik

Limbah B3 sumber tidak spesifik adalah limbah yang berasal dari sumber yang proses identifikasinya tidak dapat terlihat secara spesifik sebagai penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun.

Beberapa contoh jenis limbah sumber tidak spesifik adalah limbah hasil produksi pabrik, hasil pertanian, hasil rumah tangga, dan sebagainya. Biasanya, kategori ini memerlukan pengujian laboratorium untuk menentukan jenis dan tingkat keberbahayaannya.